Amerta Wija. Baik untuk upacara Dewa Yadnya, menanam biji-bijian. (Alahing dewasa 2).
Bojog Turun. Baik untuk menyetem gambelan. (Alahing dewasa 4).
Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Dewasa Mentas. Baik untuk melakukan segala macam yadnya, upacara penyucian (pembersihan), memberi petuah-petuah (nasehat), memberi petunjuk jalan yang berguna, serta baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
Kala Luang. Baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian. (Alahing dewasa 3).
Kala Lutung Megandong. Baik untuk menanam pijer (bibit kelapa yang baru tumbuh), menanam buah-buahan. (Alahing dewasa 4).
Kala Matampak. Baik untuk menanam segala sesuatu (bercocok tanam). (Alahing dewasa 3).
Lutung Megandong. Baik untuk menanam buah-buahan dan umbi-umbian (Alahing dewasa 3).
Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya (Alahing dewasa 2).
Sedana Yoga. Baik untuk membuat alat berdagang, tempat berdagang, mulai berjualan karena akan murah rejeki. (Alahing dewasa 2).
Pararasan: Laku Air, Pancasuda: Bumi Kepetak, Ekajalaresi: Luwih Bagia, Pratiti: Separsa
Bahan Renungan
Dari pada kita mengeluh mengapa mawar itu berduri, sebaiknya kita bersyukur bahwa duri itu memiliki mawar. Dari pada melihat kekurangan orang lain lebih baik menilai kelebihannya.