-, Menga, Kajeng, Menala, Keliwon, Maulu, Sukra, Yama, Dadi, Sri |
Pangelong 5, Karo, Sadayatana |
Paksi, Suku, Gajah, Urip = 6 + 8, Laku Bulan, Udang, Wisesa Segara, Suka Rahayu |
Bala, Wong, Durga, Salah Wadi, Carik Walangati, Basah Cenik
Rerainan Bulan Agustus 1960
07-08-1960. Purnama
12-08-1960. Kajeng Keliwon Uwudan
17-08-1960. Buda Keliwon Ugu
22-08-1960. Tilem
27-08-1960. Tumpek Wayang
31-08-1960. Buda Wage Kulawu
Hari Libur, Fakultatif, Peringatan Bulan Agustus 1960
HARI LIBUR
17-08-1960. Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
HARI PERINGATAN
05-08-1960. HUT Dharma Wanita Indonesia
10-08-1960. Hari Veteran Nasional
14-08-1960. Hari Pramuka
14-08-1960. HUT Propinsi Bali
19-08-1960. Hari Departemen Luar Negeri
21-08-1960. Hari Maritim Nasional
24-08-1960. HUT TVRI
Ala Ayuning Dewasa Tanggal 12 Agustus 1960
Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Dauh Ayu. Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
Jiwa Menganti. Baik untuk bercocok tanam dan memulai suatu usaha. (Alahing dewasa 3).
Kala Brahma. Mengandung arti kepanasan atau kesakitan. (Alahing dewasa 3).
Kala Dangastra. Baik untuk membangun tembok pekarangan, membuat alat-alat penangkap ikan. Tidak baik untuk memulai pekerjaan penting, tidak baik melakukan upacara (gawe ayu). (Alahing dewasa 3).
Kala Gotongan. Baik untuk memulai suatu usaha. Tidak baik untuk mengubur atau membakar mayat. (Alahing dewasa 4).
Kala Kutila Manik. Baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang maupun pemisah, alat perangkap, upacara Bhuta Yadnya. (Alahing dewasa 4).
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Srigati Jenek. Baik untuk membibit/menanam padi, menyimpan padi dilumbung, serta pelaksanaan upacaranya. (Alahing dewasa 4).
Dari marah timbul kebingungan, karena kebingungan ingatan menjadi kalut, karena kekalutan ingatan kebijaksanaan lenyap, karena lenyapnya ingatan kebijaksanaan seseorang akan hancur.