Hari Libur, Fakultatif, Peringatan Bulan Juni 2022
HARI LIBUR
01-06-2022. Hari Lahirnya Pancasila
HARI FAKULTATIF
07-06-2022. Penampahan Galungan
08-06-2022. Hari Raya Galungan
09-06-2022. Umanis Galungan
18-06-2022. Hari Raya Kuningan
HARI PERINGATAN
01-06-2022. Hari Anak-anak Sedunia
03-06-2022. Hari Pasar Modal Indonesia
05-06-2022. Hari Lingkungan Hidup Sedunia
21-06-2022. Hari Krida Pertanian
22-06-2022. HUT Kota Jakarta
24-06-2022. Hari Bidan Indonesia
29-06-2022. Hari Keluarga Berencana Nasional
Ala Ayuning Dewasa Tanggal 21 Juni 2022
Dauh Ayu. Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
Dirgahayu. Baik untuk mulai belajar. (Alahing dewasa 4).
Kala Buingrau. Baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah. (Alahing dewasa 4).
Kala Gumarang Munggah. Baik melakukan upacara Bhuta Yadnya. Tidak Baik untuk menanam sirih, tembakau. (Alahing dewasa 4).
Kala Mereng. Tidak baik untuk bercocok tanam (Alahing dewasa 3).
Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
Kala Tumpar. Tidak baik untuk dewasa ayu karena mengandung unsur kecewa. (Alahing dewasa 3).
Kaleburau. Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben (Alahing dewasa 3).
Karnasula. Baik untuk membuat kentongan, bajra, kendang, kroncongan (denta sapi dari kayu) dan sejenisnya. Tidak baik untuk membangun rumah tempat tidur, mengadakan rapat atau pertemuan. (Alahing dewasa 3).
Lebur Awu. Tidak baik melakukan upacara wiwaha/pernikahan, pertemuan, membangun rumah, mengatapi rumah. Baik untuk membangun irigasi. (Alahing dewasa 4).
Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu. (Alahing dewasa 2).
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
Uncal Balung. Tidak baik melakukan semua jenis perkerjaan yang dianggap penting. (Alahing dewasa 3).
Bila kehidupan ini diibaratkan seperti makan pisang, yang terpenting bukannya pisangnya cepat habis, melainkan bagaimana kita bisa menikmati setiap gigitan dan kunyahan pisang itu.