Hari Libur, Fakultatif, Peringatan Bulan Nopember 2018
HARI LIBUR
20-11-2018. Maulid Nabi Muhammad SAW
HARI PERINGATAN
10-11-2018. Hari Pahlawan
12-11-2018. Hasi Kesehatan Nasional
14-11-2018. Hari Brimob
20-11-2018. Hari Puputan Margarana (Ngurah Rai)
25-11-2018. Hari Guru (HUT PGRI)
29-11-2018. Hari Korpri
Ala Ayuning Dewasa Tanggal 27 Nopember 2018
Asuasa. Mengandung sifat boros, tidak baik untuk berbelanja, tidak baik untuk dewasa ayu. (Alahing dewasa 3).
Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Dauh Ayu. Baik untuk membuat awig-awig, peraturan-peraturan atau undang-undang, baik untuk membangun. (Alahing dewasa 2).
Kala Buingrau. Baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah. (Alahing dewasa 4).
Kala Sarang. Mengandung sifat boros/terapas. Tidak baik untuk berbelanja (Alahing dewasa 3).
Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
Kaleburau. Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben (Alahing dewasa 3).
Lebur Awu. Tidak baik melakukan upacara wiwaha/pernikahan, pertemuan, membangun rumah, mengatapi rumah. Baik untuk membangun irigasi. (Alahing dewasa 4).
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
Srigati. Baik untuk menyimpan padi di lumbung dan menurunkan padi dari lumbung (Alahing dewasa 4).
Srigati Munggah. Baik untuk membibit/menanam padi, membuat alat-alat berjualan, membuat pahat, menyimpan padi atau upacara padi li lumbung. Tidak baik meminjam sesuatu, menjual beli beras. (Alahing dewasa 4).
Titibuwuk. Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting bepergian, membuat tangga/banggul. (Alahing dewasa 3).
Ketidakadilan kehidupan yang dirasakan oleh sebagian orang karena dia hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan mengabaikan bagaimana hukum alam bekerja. Yang terjadi adalah yang semestinya.